Tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi dalam kasus korupsi membuat
keprihatinan bangsa ini makin dalam. Bukti Indonesia miskin tokoh yang
bisa dijadikan panutan dan suri tauladan pun tak terelakkan. Terkait
hal tersebut, kami nukilkan ulang wawancara Swadaya dengan Rektor UIN
Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir belum lama ini,
di tempat kerjanya.
Berikut cuplikan hasil wawancaranya:
Tanggapan mengenai perubahan kurikulum 2013, apakah setuju atau tidak?
Setuju dengan adanya perubahan kurikulum 2013 yang diprakarsai oleh
Kemendikbud. Alasannya bahwa kurikulum yang ada sekarang ini belum
sepenuhnya menekankan pendidikan karakter sehingga muncul fenomena
negatif dalam masyarakat kita. Misalnya, perkelahian pelajar, narkoba,
korupsi, dan lain-lain. Disamping itu, kurikulum pendidikan harus selalu
berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan yang berkembang dalam
masyakarat.
Kondisi kurikulum saat ini, tampaknya kurang relevan antara proses
belajar mengajar dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat
sehingga menghasilkan keterampilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, tantangan ke depan adalah terjadinya perubahan dunia yang
begitu cepat dalam berbagai sektor kehidupan, terjadinya globalisasi,
kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi
berbasis ilmu pengetahuan merupakan persoalan yang harus menjadi
pertimbangan dalam penyusunan kurikulum pendidikan kita. Kalau tidak
segera merubah kurikulum yang disesuaikan dengan perubahan yang terjadi
dalam masyarakat, maka kualitas SDM kita akan ketinggalan.
Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan terencana yang dilakukan
untuk menanamkan nilai-nilai kepada anak didik. Misalnya, reigius,
jujur, disiplin, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri. Upaya
tersebut dalam jangka panjang dapat merubah karakter anak didik baik
dalam sikap, pengetahuan maupun keterampilan sesuai dengan yang
diharapkan.
Apa urgensi dari pendidikan berbasis karakter yang menjadi sebab adanya perubahan kurikulum?
Kondisi bangsa saat ini yaitu terjadi korupsi di mana-mana, perilaku
sadis, perampokan, konflik sosial, perkelahian pelajar, narkoba
dikarenakan salah satu faktornya dari suatu sistim pendidikan yang tidak
tepat sehingga melahirkan SDM seperti tersebut. Oleh karena itu, kunci
merubah kualitas pendidikan antara lain mengembangkan kurikulum berbasis
karakter agar melahirkan orang yang berkarakter, cerdas dan berdaya
saing.
Apakah pendidikan karakter dapat efektif menjawab tantangan dunia di masa sekarang?
Menurut hemat saya pendidikan berbasis karakter sangat efektif dalam
menjawab tantangan di masa sekarang, sebab tantangan dunia yang dihadapi
hari ini yang sangat membahayakan kehidupan manusia adalah masalah
moral. Musnahnya peradaban besar di dunia bukan karena lemahnya
pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi semata, tetapi disebabkan
karena hancurnya moral suatu peradaban. Namun, efektif tidaknya
pendidikan karakter ini tergantung dalam implementasi di lapangan.
Apakah pendidikan karakter yang telah dilakukan oleh orangtua dan masyarakat belum optimal?
Menurut hemat saya untuk membina karakter anak didik kita perlu
adanya sinergi antara sekolah, orangtua dan masyarakat. Tampaknya,
kondisi saat ini terjadi kesenjangan antara pendidikan karakter yang
dilaksanakan di sekolah dengan orangtua dan masyarakat sehingga anak
akhirnya menjadi bingung. Misalnya guru menerangkan tentang sikap jujur
yang harus menjadi karakter anak, tapi di luar kelas anak melihat dengan
mata sendiri ternyata yang tidak jujur itu adalah para pemimpin yang
seharusnya menjadi teladan. Pada saat itulah anak menjadi bingung
terhadap keharusan yang disampaikan oleh guru di kelas dengan kenyataan
di masyarakat dan dipertontonkan setiap saat. Pelakunya adalah para
tokoh yang seharusnya menjadi teladan.
Contoh pendidikan karakter yang sehari-hari bisa dilakukan oleh orangtua dan masyarakat?
Pendidikan karakter yang dilakukan orangtua kepada anaknya, misalnya
memberi keteladanan untuk tidak berdusta sekecil apa pun, kerja keras,
disiplin. Begitu juga yang dilakukan masyarakat, misalnya pemimpin harus
bisa memberi keteladanan kepada rakyat untuk tidak korupsi dan selalu
bekerja keras.
Bagaimana keterkaitan ajaran Islam terhadap penanaman pendidikan karakter pada anak?
Islam telah mengajarkan anak untuk disiplin, misalnya Rasulullah
bersabda, "Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan salat saat usia
mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun, dan
pisahkan tempat tidur mereka."
Apakah contoh yang dilakukan Rasulullah berkaitan dengan pendidikan karakter yang bisa kita teladani?
Rasulullah selalu memberikan contoh atau keteladanan dalam pendidikan
karakter tidak hanya sekedar ceramah tetapi beliau contohkan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya tentang sikap jujur yang harus dilakukan
oleh seorang muslim. Dengan sikap jujur yang istiqamah dilakukan kepada
siapa pun sehingga beliau mendapat gelar al-Amin.
HITS COUNTER
Provided by website-hit-counters.com site. |
0 komentar:
Posting Komentar